Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa pihaknya menolak upaya kemitraan NATO dengan Israel.
Sebagaimana diketahui, Turki merupakan anggota NATO, aliansi militer yang dipimpin oleh Barat.
Penolakan itu disampaikan Erdogan di puncak peringatan 75 tahun NATO di Washington, Kamis (11/7/2024).
Ia menyebut, kerja sama NATO dengan Israel tidak akan disetujui oleh Turki sampai perdamaian terwujud di Palestina.
"Sampai perdamaian yang menyeluruh dan berkelanjutan terwujud di Palestina, upaya kerja sama dengan Israel dalam NATO tidak akan disetujui oleh Turki," kata Erdogan, dikutip dari Al Arabiya, Jumat (12/7/2024).
Sebaliknya, Erdogan justru mengharapkan solidaritas dari sekutu NATO dalam perang melawan terorisme.
Komentar ini merujuk pada militan YPG yang berkaitan erat dengan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Suriah.
Sekutu Barat Turki bahkan telah memasukkan PKK sebagai organisasi teroris.
Turki sendiri punya sejarak konflik yang cukup panjang dengan YPG maupun PKK.
Dalam pidatonya, Erdogan menegaskan bahwa pihaknya berusaha memulihkan hubungan dengan Suriah.
Ia juga telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan untuk bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Turki mengambil langkah untuk mencabut kewarganegaraan warganya yang bertugas sebagai tentara Israel.
Parlemen Turki mengesahkan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk mencabut kewarganegaraan warga yang berpartisipasi dalam perang genosida.
Pihaknya juga akan menyita aset mereka.
Dikutip dari Tribunnews, RUU tersebut diusulkan oleh partai Huda Par yang dipimpin oleh Zekeriya Yapicioglu.
Dilaporkan, sekira 4.000 warga Turki-Israel tergabung dalam pasukan Zionis.
Mereka bahkan turut dalam perang dan pembantaian yang menargetkan warga Palestina.
Zekeriya mengatakan, jumlah warga berkewarganegaraan ganda itu lebih tinggi.
Alhasil, pihaknya pun mengusulkan RUU pencabutan kewarganegaraan tersebut.
“Kita tidak bisa tinggal diam terhadap mereka yang berpartisipasi dalam kejahatan perang dan kembali ke Turki untuk melanjutkan hidup mereka secara normal, seolah-olah mereka tidak melakukan hal yang sama. melakukan apa pun.”
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Turki akan Cabut Kewarganegaraan bagi yang Bertugas di Tentara Israel, Ada 4.000 Warga yang Terlibat, [ Ссылка ].
Penulis: Muhammad Barir
[ Ссылка ]
Program: Hot Topic
Editor Video: Difa Isnaeni Azizah
#israel #palestine #turki #suriah #nato #presidenturki #receptayyiperdoğan #washington #sekutunato
Ещё видео!