Geguritan Sudamala adalah salah satu karya sastra Bali dalam bentuk tembang atau puisi tradisional yang berfungsi sebagai karya spiritual dan memiliki nilai religius tinggi. Geguritan ini mengisahkan kisah ritual penyucian yang dilakukan untuk mengusir roh jahat atau penyakit dan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian.
Cerita Utama Geguritan Sudamala:
Dalam Geguritan Sudamala, tokoh utamanya adalah Dewi Durga dan Bhatara Siwa yang menjalankan perannya sebagai dewa pelindung. Cerita ini bermula ketika Dewi Uma (dalam bentuk yang lebih garang sebagai Dewi Durga) dikutuk oleh Bhatara Siwa untuk turun ke dunia sebagai raksasa perempuan karena melakukan dosa besar. Dia turun ke bumi dan menjadi ratu dari segala makhluk halus, menebarkan wabah, penyakit, dan penderitaan di mana-mana.
Dalam cerita ini, masyarakat kemudian melakukan ritual untuk memohon pengampunan dan perlindungan dari roh-roh jahat. Pada saat yang sama, hadir juga tokoh Pandawa, terutama Sadewa, yang memiliki tugas untuk menghilangkan kutukan Dewi Durga. Dengan bimbingan Bhatara Siwa, Sadewa menjalankan ritual penyucian atau "Sudamala" untuk mengembalikan Dewi Durga ke bentuk sucinya sebagai Dewi Uma. Setelah ritual selesai, Dewi Durga pun terbebas dari kutukan dan menjadi Dewi Uma yang lembut dan penuh kasih.
Kisah Geguritan Sudamala ini sangat dihormati dan dianggap sakral oleh masyarakat Bali. Biasanya, cerita ini dinyanyikan atau dilantunkan dalam upacara-upacara adat dan keagamaan, terutama dalam upacara untuk meminta perlindungan dan keselamatan dari hal-hal buruk atau roh jahat.
Ещё видео!