TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia melakukan eksploitasi celah dalam kontrol ekspor.
Hal itu dilakukan untuk membeli teknologi dalam jumlah besar dari Barat yang digunakannya untuk berperang melawan Ukraina.
Sementara Newsweek melaporkan, banyak bahan melewati China.
Lebih dari 60 persen komponen penting yang diimpor dalam senjata Rusia berasal dari perusahaan AS.
Cakupan teknologi yang masih mencapai Rusia secara signifikan lebih besar daripada yang diakui oleh pejabat Barat.
Pejabar Barat sering menggembar-gemborkan kontrol ekspor dan sistem sanksi yang mereka terapkan terhadap Moskow.
Sebagian dari mereka mencoba menghentikan mendapatkan komponen untuk senjata.
Rusia mengimpor 20,3 miliar dolar komponen yang terkait dengan peralatan militer antara Maret dan Desember tahun lalu.
Menurut analisis oleh KSE Institute, sebuah think tank di Kyiv School of Economics, di mana Newsweek diberi akses eksklusif.
Angka tersebut lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya dan hanya menunjukkan penurunan 15 persen dari tahun sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Perusahaan yang berbasis di AS memproduksi 64 persen barang penggunaan komponen ganda yang dapat digunakan untuk keperluan militer.
Serta untuk produk konsumen seperti mobil dan peralatan rumah tangga yang diimpor Rusia antara Maret dan Desember 2022.
Secara keseluruhan, Rusia membeli teknologi yang telah diproduksi oleh 155 perusahaan yang berkantor pusat di AS atau Eropa, serta di Asia dan Timur Tengah.
Menurut data terpisah yang dikumpulkan oleh otoritas Ukraina, 66 persen komponen kritis asing yang ditemukan dalam sistem senjata yang digunakan militer Rusia di Ukraina diproduksi oleh perusahaan yang berkantor pusat di AS.
Disimpulkan Elina Ribakova, direktur Program Urusan Internasional di Sekolah Ekonomi Kyiv, militer Rusia sebagian besar masih bergantung pada komponen Barat.
Beberapa aspek perdagangan Rusia baru-baru ini dalam teknologi asing telah dilaporkan.
Rusia terus diawasi, sejauh mana menghindari kontrol dan sanksi ekspor.
Salah satu praktik kepatuhan perdagangan yang lemah di sebagian sektor swasta.
Berbagai tantangan penegakan hukum bagi pemerintah Barat, dan rantai pasokan global yang rumit untuk teknologi penggunaan ganda.
Data perdagangan baru Rusia dan informasi yang sebelumnya tidak dilaporkan yang dikumpulkan oleh otoritas Ukraina tentang sistem senjata Rusia yang ditemukan dari medan perang.
Selain itu juga wawancara dengan pejabat Amerika dan Eropa, pakar kontrol ekspor, analis militer, dan lain-lain yang meminta anonimitas untuk membahas masalah intelijen sensitif.
(Tribun-Video.com/ newsweek.com)
Artikel ini telah tayang di newsweek.com dengan judul EXCLUSIVE: Russian Military Uses China in Sourcing Banned Tech from 59 U.S. Firms,
newsweek.com/exclusive-russias-vast-sanctions-evasion-secures-us-european-tech-weapons-1807939
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik
Ещё видео!