Masih teringat jelas diingatan Sukirno, pria berusia 49 tahun yang merupakan salah satu saksi hidup peristiwa Erupsi Merapi 1994, saat awan panas Gunung Merapi menerjang.
Kala itu dia bersama keluarganya tengah mengunjungi resepsi pernikahan di Turgo, Purwobinangun Pakem Sleman. Siapa sangka, itu adalah hajatan terakhir dengan keluarganya.
Tanpa ada peringatan fenomena yang akrab dengan nama wedus gembel menerjang pasangan pengantin, keluarga pengantin dan warga yang hadir dalam hajatan. Termasuk kedua anak, istri dan kedua orangtuanya.
“Keluarga semuanya meninggal. Anak 2, istri dan orangtua meninggal semua. Saya kehilangan lima anggota keluarga. Saya ingat itu datang ke resepsi tanggal 22 November 1994,” kenangnya ditemui di di Ruang Lindung Darurat Tunggul Arum, Jumat (8/1).
Walau pahit, Sukirno tetap mengingat dengan jelas kejadian tersebut. Dari total ratusan warga yang hadir hajatan, sekitar 80 diantaranya meninggal dunia. Coba mengingat-ingat, pria ini menuturkan ada sekitar 12 hingga 16 korban yang selamat.
Disinggung tentang peringatan dini, dia tak menampik telah ada. Hanya saja saat itu warga memiliki tekad dan kepercayaan yang kuat. Mereka meyakini bahwa aliran lahar dan awan panas tak akan melalui wilayah Dusun Turgo.
“Orangtua jaman dulu bilangnya Merapi wes duwe dalan dewe (jalan sendiri). Ini jadi pegangan warga kala itu. Ditambah saat itu belum ada alat canggih seperti HT (handy talkie),” katanya.
Peringatan dini, lanjutnya, hadir dalam kemasan tradisional. Berupa bende atau sejenis gong ukuran kecil. Letaknya berada di sisi utara desa dengan visual Merapi. Apabila terjadi erupsi atau muncul awan panas maka bende akan dipukul sekeras mungkin.
Sayangnya alat peringatan dini satu-satunya ini juga tak berfungsi. Pos tempat penempatan bende telah luluh lantah akibat terjangan awan panas Gunung Merapi. Tak hanya menyapu bangunan tapi juga orang yang bertugas memukul bende tersebut. (dwi/sky)
.
.
VIDEOGRAFER : DWI AGUS/RADAR JOGJA
VIDEOEDITOR : ARYANDA AHMAD/RADAR JOGJA
.
Ikuti juga akun kami:
Instagram : @radarjogja
Line : radarjogjaofficial
Twitter : @radarjogja
Website : radarjogja.jawapos.com/
.
Alamat : Jl. Ring Road Utara no.88 (Barat Polda DIY), Yogyakarta 55281
Telpon : (0274) 4477785
Radar Jogja Channel tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE.
Ещё видео!