#short #gempabumi
TRIBUN-VIDEO.COM - BBMKG Wilayah V Jayapura memastikan surutnya air laut terpantau normal dan bukan pertanda tsunami.
Hal itu ditegaskan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura, Heri Purnomo, Selasa (3/1/2023).
"Memang dalam 24 jam normalnya mengalami dua kali pasang dan dua kali surut," katanya.
Hal tersebut sesuai dengan data pasang surut air laut di Kota Jayapura.
Air pasang yang terjadi pada Selasa malam ini puncaknya pukul 23.00 WIT dengan tinggi sampai 0,2 meter.
Berkaitan dengan gempa ia mengatakan, secara umum syaratnya minimal gempa berkekuatan M 6,9.
Kemudian pusat gempa harus terjadi di laut dan kedalaman kurang lebih 10 km.
Pihaknya membantah surutnya air laut yang dilaporkan di beberapa titik di Kota Jayapura berkaitan dengan potensi tsunami.
Karena gempa terakhir yang terjadi masih kisaran magnitudo 5 dan merupakan gempa dangkal.
Kondisi air laut di perairan Kota Jayapura dan sekitarnya masih posisi pasang surut normal.
"Kami mengimbau kepada warga Kota Jayapura agar tetap waspada, karena memang kita melihat ini memasuki musim penghujan dan intensitas bencana geologi terjadi," imbaunya.
Untuk masyarakat yang berada di daerah pesisir, agar lebih meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrem tetapi tak perlu cemas berlebihan.
Sebelumnya diketahui, beredar video yang menunjukkan air laut surut dari masyarakat Kota Jayapura di media sosial pasca ibu kota Provinsi Papua itu diguncang gempa susulan bertubi-tubi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Bukan Pertanda Tsunami, BBMKG Jayapura Pastikan Surutnya Air Laut Terpantau Normal, [ Ссылка ].
Ещё видео!