Penceramah, Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah turut menyoroti aksi yang terekam dalam video viral di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Dia menyebut aksi pria yang menendang dan membuang sesajen itu, sebagai perbuatan kasar.
Gus Miftah sampai menyinggung jika Wali Songo juga melakukan hal sekasar itu, akankah dakwah mereka berhasil membumikan Islam di Nusantara?
“Desa mawa cara, negara mawa tata". Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda,” kata pengelola akun cyber Gus Miftah menuliskan, dalam cuitan di akun Twitter @pgmoraaji, Minggu, 9 Januari 2022.
Ia memperingatkan agar orang-orang dalam video, yang dibagikan ulang oleh akun tersebut, agar tidak merasa paling pintar.
“Aja keminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka" Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka,” kata dia lagi.
Ia membubuhkan catatan, agar yang perlu diubah itu otak dan cara pandangnya, bukan budayanya.
Gus Miftah memprotes penendang dan pembuang sesajen, dengan pertanyaan apakah mereka pernah berfikir bahwa yang membuat sesajen itu orang non-Islam, atau orang Jawa yang memegang teguh adat istiadatnya?
“Atau mungkin juga orang Islam yang baru belajar?” katanya.
Hal ini merujuk kepada isi video viral, yang mana menunjukkan seorang pria menyebut sesajen adalah sumber murka dan azab Allah.
Tampak pria dalam video viral itu mengenakan gamis dan rompi hitam dengan logo mirip bendera Merah Putih, juga penutup kepala.
[ Ссылка ].
Berbagai sumber (ren)
WEBSITE:
[ Ссылка ]
Instagram:
[ Ссылка ]
Facebook:
[ Ссылка ]
#hariansurya
#suryaonline
#GusMiftah, #sesajen, #penendangsesajen, #gunungsemeru, #lumajang, #syirik, #jawatimur
Ещё видео!