@jejakparaulamanusantara
Pangeran Walangsungsang Mendapat Julukan Sela Pandan
Pangeran Walangsungsang selama hidupnya dikenal dengan beberapa nama dan julukan, diantaranya Abdullah Iman dan Cakrabuana. Sebetulnya ada julukan lain dari Pangeran Walangsungsang yang belum banyak diketahui orang Cirebon, yaitu julukan "Sela Pandan". Julukan ini diperoleh ketika Pangeran Walangsungsang dianggap ajaib oleh orang-orang dari Kesultanan Samudra Pasai.
Dahulu, selepas Pangeran Walangsungsang menyelesaikan Ibadah Haji, beliau pulang lagi ke Cirebon tanpa didampingi oleh adiknya, karena memang Rara Santang ketika melaksanakan Haji bersamanya berjodoh dengan Syarif Hud, Penguasa Kota Ismailiyah Mesir.
Perjalanan pulang Pangeran Walangsungsang dari Kota Suci menuju Cirebon melewati berbagai negara, sehingga dalam tengah perjalanan kadang Pangeran Walangsungsang singgah di negara tertentu untuk sementara waktu.
Menurut Naskah Carios Walangsungsang, bahwa salah satu negeri yang dikunjungi Pangeran Walangsungsang adalah Kesultanan Samudra Pasai. Namun, ketika mengunjungi daerah tersebut, rupanya penduduknya sedang tertimpa wabah penyakit.
Selain mematikan, wabah penyakit tersebut juga menular, sehingga banyak penduduk Pasai yang wafat, bahkan salah satu Istri Sultan Pasai sendiri terkena wabah penyakit itu.
Salah satu kelebihan Pangeran Walangsungsang adalah memiliki kedalaman pada ilmu kesehatan. Sehingga manakala didepan matanya sedang terjadi wabah, beliau turut serta dalam upaya penanggulangan wabah, bahkan beliau sekuat tenaga menenukan obat untuk mengobati orang-orang yang terkena wabah.
Menurut Naskah Carios Walangsungsang, demi menemukan obat yang mampu menanggulangi wabah, Pangeran Walangsungsang berdoa dalam posisi kaki bersila (Bertapa), dibawah pohon pandan yang rindang. Dalam doa tersebut Pangeran Walangsungsang menemukan petunjuk dari tuhannya mengenai obat yang mujarab untuk digunakan menghilangkan wabah penyakit.
Setelah berhasil mengibati orang-orang Pasai dari penyakit yang mewabah, Pangeran Walangsungsang, dijuluki oleh orang Pasai dengan julukan "Ki Sela Pandan", karena beliau adalah orang yang berdoa (Bersila) dibawah pohon Pandan.
Keberhasilan Pangeran Walangsungsang dalam menangulangi wabah mematikan di Pasai, membuat ia dihadapkan ke Sultan Pasai, dan manakala Sultan Pasai mengetahui jika Pangeran Walangsungsang adalah anak Raja Pajajaran yang memluk Islam beliau tambah-tambah menghormatinya.
Sebagai wujud trimakasih dan mengikat tali persaudaraan, Sultan Pasai menyerahkan anak perempuan yang baru lahir dari istrinya yang meningg karena wabah. Anak perempuan itu kelak dikenal dengan nama "Nyimas Gandasari/Nyimas Panguragan".
sumber : history of cirebon
PART 1 : letak kerajaan padjajaran ternyata di Bogor.
[ Ссылка ]
PART 2 : Asal usul prabu siliwangi
[ Ссылка ]
PART 3 : Keturunan Prabu siliwangi yang terkemuka
[ Ссылка ]
PART 4 : Raden kian santang bertemu Sayidina Ali. R.A
[ Ссылка ]
Ещё видео!