Untuk membantu percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memberangkatkan insinyur muda untuk menjadi tenaga pendamping masyarakat dalam membangun rumah yang memenuhi kaidah rumah tahan gempa. Pembangunan kembali rumah yang rusak sangat penting dalam membantu percepatan pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di NTB.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan peran tenaga pendamping ini menjadi bagian penting tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah terdampak di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah akan dilakukan serentak secara gotong royong atau swakelola sehingga ditargetkan bisa selesai dalam waktu 6 bulan. Jumlah rumah rusak yang sudah teridentifikasi saat ini sebanyak 78.000 unit. Dengan jumlah sebesar itu, kebutuhan tenaga pendamping masyarakat diperkirakan sekitar dua ribuan orang. Oleh karena itu selain dari Kementerian PUPR, tenaga pendamping juga berasal dari mahasiswa dan masyarakat.
#PUPRsiapmelayani
#InfrastrukturUntukIndonesiaMaju
#PUPRSigapMembangunNegeri
Ещё видео!