#banyuwangi #festivalbanyuwangi #explorebanyuwangi
Tradisi patrol telah lama menjadi bagian dari kekayaan budaya Banyuwangi. Tahun 2024 diadakan Festival Budaya Ramadan yang mengangkat Patrol menjadi perlombaan yang diperebutkan oleh pemuda-pemudi seluruh Banyuwangi.
Kesenian patrol merupakan salah satu jenis musik khas Banyuwangi yang tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Kesenian patrol adalah jenis musik rakyat yang lebih bersifat ritmis, tanpa peralatan diatonik. Seluruh instrumennya terbuat dari bambu. Bentuk alatnya meliputi katir, gong, kempul, angklung renteng, kethuk, kendang, dan seruling. Komposisi ini merupakan aktivitas budaya Osing, masyarakat asli Banyuwangi, yang ditampilkan pada malam bulan Ramadahan, baik untuk ronda siskamling maupun membangunkan orang sahur. Syair-syair yang dinyanyikan mengambil dari Kitab Berjanji dan lagu-lagu daerah Banyuwangi dengan teknis tabun sistim timpalan. Pada saat festival, biasanya diikuti grup-grup patrol dari desa dan kelurahan se Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah personel satu grup minimal 15 orang.
Dalam penampilannya, patrol selalu diiringi vokal membawakan lagu atau gending banyuwangen dengan cengkok serta logat yang khas Banyuwangi, diselingi ucapan suara lantang dan keras, “sahur! sahur!”
Ещё видео!