Sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 lalu, virus Covid-19 terus bermutasi menjadi berbagai jenis dan sifat yang berbeda-beda. Varian Delta menjadi varian yang paling dihindari karena kemampuan daya tularnya. Ditemukan pertama kali di India, negara ini dibuat kelimpungan menghadapi keganasan varian delta. Fasilitas kesehatan hingga rumah kremasi kewalahan. India mencatatkan sejumlah rekor yang tak patut dibanggakan. Mulai dari rekor kematian harian tertinggi di dunia yakni 9.400 jiwa pada 9 Juni 2021, hingga rekor tambahan kasus positif harian tertinggi pada 8 Mei, dengan angka lebih dari 414 ribu kasus per hari. Total, hingga 2 Agustus 2021, India mencatatkan lebih dari 425 Ribu Kematian, dengan total kasus lebih dari 31,7 juta kasus covid-19.
Peristiwa di India membuat sejumlah negara was-was akan kemungkinan masuknya varian delta ke dalam negeri, maupun munculnya mutasi lokal covid-19 yang lebih berbahaya, termasuk Indonesia. Sejumlah provinsi di Indonesia telah mengonfirmasi adanya temuan kasus varian delta. Wakil ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, varian Delta merupakan salah satu penyebab Indonesia mengalami lonjakan kasus positif dan angka kematian harian yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Untuk memaksimalkan upaya meredam angka penularan covid-19 dan menghindari kemungkinan munculnya varian baru, selain terus menggalakkan penerapan protokol kesehatan, pemerintah juga mempercepat vaksinasi nasional untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Pemerintah juga berkomitmen meningkatkan penguatan testing dan tracing, terutama di permukiman padat penduduk, dengan target 300 ribu hingga 500 ribu testing per hari.
Maka dari itu, “Dialog Produktif Rabu Utama” kali ini akan membahas bagaimana implementasi dari upaya mencegah munculnya varian baru covid-19 di Indonesia, guna meredam angka penyebaran covid-19 di tanah air bersama dr Koesmedi Priharto SpOT MKes
Kasubbid Tracing Satgas Covid-19 RI, dr. Ede Surya Darmawan - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), serta Martina Yulianti - Plt. Direktur RSUD Aji Muhammad Prikesit Kab. Kutai Kertanegara.
#Varianbarucovid19
Ещё видео!