Gau maraja dapat diartikan sebagai sebuah platform yang bersifat kolaboratif secara bersama membangun jejaring, ekosistem budaya, sinergitas antar komunitas, sanggar dan Pemda Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dalam suatu pertunjukan.
Istilah Gau’ Maraja “La Patau Matanna Tikka” diambil dari seorang tokoh terkemuka di tanah Bugis yang merupakan sosok pemimpin di wilayah Bone, Soppeng, dan Wajo. Kehadirannya menjadi pembawa kedamaian dan juga tampil sebagai sosok yang menguatkan praktik syariat Islam yang ketat di Sulawesi Selatan dan beliau juga yang memiliki pemeran utama terbaik yang menjadi simpul dalam Gerakan sompunglolo-Sempugi (persaudaraan) atau penyatuan genealogis antar bangsawan Bugis, Makassar dan Mandar di Sulawesi Selatan pada abad ke-18.
Ещё видео!