Beberapa perwakilan dari komunitas suara Transjakarta, menempelkan kertas informasi di sejumlah halte Transjakarta 22 Januari lalu. Kertas-kertas informasi ini memuat keterangan mengenai halte, arah bus yang dituju, serta transit ke koridor lain.
[David Chyn, Komunitas Suara Transjakarta]:
"Kita melakukan suatu kegiatan sosial yang bisa dipakai, yang bisa dirasakan manfaatnya oleh sesama pengguna (Transjakarta) juga, karena kita melihat bahwa signage di koridor baru masih kurang sekali, maka hal itu jadi prioritas kami dalam kegiatan hari ini."
Transjakarta telah beroperasi di Jakarta sejak 2004. Selain mempunyai jalur khusus, Transjakarta juga menerapkan standar kualitas operasional untuk menjamin kenyamanan penumpangnya. Sepuluh koridor telah beroperasi, dari total 15 koridor yang direncanakan.
Walaupun telah dianggap sebagai sarana transportasi bus terbaik di Jakarta, masih banyak pengendara kendaraan pribadi yang enggan beralih ke Transjakarta. Penyebabnya antara lain karena minimnya sarana bus pengumpan, sering terjadinya penyerobotan jalur, dan kurangnya armada bus, hingga antrean sangat panjang.
[Yanti, Pengguna Transjakarta]:
"Cape... cape berdiri... berdiri ngantri maksudnya, bukan berdiri di bus, kalau di busway kan jarak antara ujung sampai ujung kan cepat karena tidak (kena) macet, yang cape-nya itu cape berdiri ngantrinya itu lama banget, ngantri-nya bisa sampai 20 menit sampai 40 menit bahkan 1 jam-an."
Berdasarkan hasil survey JUTPIP (Jabotabek Urban Transportation Policy Integration Project), pengguna angkutan umum di Jakarta tahun 2002 adalah 38,3%, namun tahun 2010 angka tersebut menurun menjadi 12,9%.
Peningkatan tertinggi dicapai oleh pengguna sepeda motor, yang jumlahnya telah meningkat dua kali lipat.
[Yoga Adiwinarto, Institute For Transportation and Development Policy (ITDP)]:
"Jadi bus-bus reguler seperti Metro Mini, Kopaja, itu kan hanya ditentukan kualitasnya dari operatornya, pemerintah itu tidak pernah menetapkan kualitas, apalagi sampai memberikan subsidi seperti Transjakarta. Akhirnya mereka hanya bilang, inilah pelayanan yang bisa saya berikan untuk bisa membuat bisnis saya tetap jalan. Yang ada, pelayanannya terus makin turun, sementara orang-orang juga semakin mendapat kemudahan untuk membeli motor, dan juga alternatif-alternatif lain seperti taksi dan juga mobil-mobil pribadi itu makin gampang untuk diakses, akhirnya mereka memilih daripada naik angkutan umum, lebih baik naik kendaraan pribadi."
Pemerintah kota Jakarta telah merencanakan sejumlah konsep transportasi publik untuk mengurangi kemacetan.
[Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta]:
"Tugas saya adalah menyediakan alternatif transportasi publik untuk masyarakat. Ketika hal ini telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya, saya pikir kita akan segera membatasi penggunaan kendaraan pribadi, termasuk penggunaan sepeda motor."
Jika keadaan ini tidak berubah, para ahli transportasi memperkirakan kota Jakarta akan macet total dalam empat tahun kedepan.
Sunardi melaporkan untuk NTD News dari Jakarta.
Ещё видео!