Warga Kota Gorontalo, khususnya yang berada di kompleks pelabuhan Gorontalo, dibuat heran dengan ribuan ekor ikan yang lompat ke darat, Selasa (7/1/2020).
.
.
Spontan, fenomena langka itu membuat warga setempat beramai-ramai ke lokasi untuk menangkap ikan jenis lajang atau oci tersebut.
.
.
Meski fenomena ini jarang terlihat di pelabuhan Gorontalo, peristiwa itu bukan kali pertama terjadi. Bahkan, fenomena serupa pernah beberapa kali terjadi di bibir pantai Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, beberapa tahun lalu.
.
.
Namun sebagian kalangan menyebut, fenomena seperti itu di beberapa daerah lain terkait hubungannya dengan akan datang bencana gempa. Benarkah demikian?
.
.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Staiun Meteorologi Djalaludin Gorontalo Oktavianus Jootje Zadrat membantah jika peristiwa seperti itu ada kaitannya dengan kemungkinan datangnya bencana alam.
.
. “Naiknya ikan itu tidak merupakan bagian dari gempa. Belum tentu ada hubungannya. Bisa jadi arusnya terlalu dingin atau panas sehingga ikan naik ke permukaan dan banyak faktor lagi,” kata Oktavianus .
.
Menurutnya, di beberapa daerah lain di Indonesia punya fenomena seperti itu dan pihak BMKG setempat kerap membantah ketakutan warga soal ada hubungannya dengan datangnya bencana alam, seperti tsunami.
.
. “Jadi, itu adalah fenomena alam biasa. Perlu saya tegaskan, tidak ada hubungannya dengan kegempaan. Masyarakat tidak usah khawatir,” tandas Oktavianus.
.
.
Sementara itu, ahli Geologi Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo), Ivan Taslim tidak membantah bahwa selama ini ikan yang naik ke darat dikaitkan dengan pertanda tsunami adalah ikan oarfish yang hidup jauh di kedalaman laut.
.
.
Sementara jenis ikan seperti yang terjadi di Pelabuhan Gorontalo itu hidup berkelompok dan bukan berada di kedalaman laut. “Pada beberapa kasus atau kejadian, bisa jadi sebuah tanda akan ada bahaya besar. Tetapi belum bisa menjadi dasar yang pasti. Tapi biasanya itu (petanda gempa) sudah menjadi cerita rakyat atau kearifan lokal.
Ещё видео!