Para dokter membagi rata-rata detak jantung normal –ketika beristirahat / bersantai– menjadi 4 kategori usia, yaitu:
Bayi usia di bawah 1 tahun = 100-160 per menit
Anak usia 1-10 tahun = 70-120 per menit
Anak remaja usia 11-17 tahun = 60-100 per menit
Usia dewasa di atas 17 tahun = 60-100 per menit.
Sejatinya, detak jantung ataupun denyut nadi setiap orang bisa berbeda. Bahkan, di setiap pribadi pun denyut nadi bisa berbeda di setiap waktunya. Tentu, Anda bisa merasakan perbedaan detak jantung ketika habis berolahraga dan ketika bersantai, bukan?
Ya, ketika berolahraga detak jantung bisa bekerja dengan sangat cepat. Sebaliknya, detak jantung yang rendah bisa terjadi ketika Anda sedang beristirahat
Hal-Hal yang Berpengaruh Terhadap Detak Jantung / Denyut Nadi
Perbedaan usia. Pada orang dewasa detak jantung jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan detak jantung pada bayi dan anak-anak.
Postur tubuh. Semakin besar postur tubuh seseorang (obesitas), maka semakin besar pula kinerja detak jantungnya. Bahkan, orang yang obesitas bisa memiliki rata-rata detak jantung 100 BPM atau lebih.
Suhu udara. Semakin tinggi suhu atau kelembapan udara, semakin tinggi pula kinerja detak jantung. Hal ini disebabkan karena jantung harus memompa darah lebih banyak. Alhasil, detak jantung akan meningkat hingga 5-10 kali per menit.
Konsumsi obat-obatan. Penggunaan obat-obat tertentu juga bisa berdampak pada kinerja detak jantung, bisa semakin tinggi dan bisa pula semakin rendah. Jika Anda mengonsumsi obat yang bisa memblokir adrenalin, maka kinerja jantung akan melemah. Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi obat tiroid, detak jantung bisa menjadi lebih tinggi.
Posisi tubuh. Posisi Anda ketika duduk, berbaring, atau berdiri juga berpengaruh terhadap detak jantung.
Kestabilan emosi juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya detak jantung. Anda yang tengah berada dalam emosi sedih, cemas, atau stres akan memiliki detak jantung yang lebih tinggi dibandingkan ketika dalam emosi tenang.
Ещё видео!