Hiperhidrosis adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami keringat berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk pendinginan. Ini bisa terjadi meskipun cuaca tidak panas atau aktivitas fisik tidak dilakukan. Hiperhidrosis dapat memengaruhi berbagai area tubuh, seperti telapak tangan, telapak kaki, ketiak, atau wajah.
Bagaimana dokter kulit mendiagnosis hiperhidrosis?
Untuk mengetahui apakah Anda menderita hiperhidrosis, dokter kulit akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Anda. Sebelum konsultasi, sebaiknya Anda menjawab pertanyaan berikut:
• Obat apa saja, baik yang diresepkan maupun yang tidak, yang Anda konsumsi?
• Sudah berapa lama Anda mengalami keringat berlebih?
• Seberapa sering Anda berkeringat berlebihan, seperti pada sebagian besar hari dalam seminggu atau dalam situasi tertentu?
• Bagian tubuh mana yang berkeringat berlebihan?
• Apakah ada saudara sedarah yang mengalami/pernah mengalami keringat berlebih?
• Bagaimana keringat berlebih memengaruhi kehidupan Anda?
Untuk memberikan diagnosis yang akurat, Anda mungkin memerlukan pemeriksaan fisik, tes medis, atau keduanya. Pemeriksaan ini dapat menemukan beberapa kemungkinan penyebab keringat berlebih yang Anda alami. Setelah dokter kulit Anda memiliki semua informasi yang diperlukan, mereka akan berbicara dengan Anda tentang kondisi Anda.
Berdasarkan penyebabnya, hiperhidrosis terbagi dua, yaitu:
Hiperhidrosis primer
Pada hiperhidrosis primer, sistem saraf terlalu aktif dalam merangsang kelenjar keringat. Akibatnya, kelenjar keringat mengeluarkan keringat meski tidak dipicu oleh aktivitas fisik atau kenaikan suhu tubuh. Penyebab pasti hiperhidrosis primer belum diketahui. Namun, ada dugaan kondisi ini diturunkan dari keluarga.
Hiperhidrosis sekunder
Hiperhidrosis sekunder terjadi akibat kondisi medis lain, seperti diabetes, obesitas, hipertiroidisme, penyakit asam urat, menopause, dan beberapa jenis kanker. Selain akibat kondisi medis, hiperhidrosis sekunder juga dapat muncul akibat efek samping obat tertentu, seperti antidepresan, propranolol, atau pilocarpine. Kondisi berhenti dari ketergantungan obat atau alkohol juga dapat menyebabkan keringat berlebih.
Pengobatan Hiperhidrosis
Penanganan hiperhidrosis tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh suatu kondisi medis, dokter akan terlebih dahulu mengatasi penyebab tersebut sebelum menangani hiperhidrosis. Namun, jika penyebab hiperhidrosis tidak diketahui, dokter akan langsung mengatasi keringat berlebih.
Dokter mulanya akan menyarankan pasien untuk menggunakan deodoran yang mengandung antiperspirant yang mengandung aluminum chloride dengan cara dioleskan pada malam hari dan dibersihkan pada pagi harinya. Deodoran ini biasanya dijual bebas.
Selain menggunakan deodoran, dokter juga akan menyarankan pasien untuk memperbaiki gaya hidup dengan cara-cara berikut:
• Mandi setiap hari untuk mencegah bakteri berkembang di kulit
• Mengeringkan tubuh setelah mandi, terutama di bagian ketiak dan sela-sela jari
• Memakai sepatu berbahan kulit dan kaos kaki berbahan katun yang menyerap keringat
• Mengganti kaus kaki secara teratur atau ketika sudah mulai terasa lembap
• Tidak mengenakan sepatu tertutup terlalu sering
• Memilih bahan pakaian yang sejuk di kulit untuk beraktivitas sehari-hari dan baju yang mudah menyerap keringat untuk berolahraga
• Melakukan teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi, untuk mengendalikan stres yang dapat memicu hiperhidrosis
• Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat memicu keringat, misalnya minuman berkafein, makanan pedas, kari, serta minuman beralkohol
Sumber:
American Academy of Dermatology (AAD)
[ Ссылка ]
ALODOKTER
[ Ссылка ]
Ещё видео!