TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan dokumen damai dengan Ukraina.
Dokumen itu dibahas oleh utusan dua negara yang dilakukan di Turki lebih dari setahun lalu.
Presiden Rusia telah menunjukkan dokumen dari negosiasi perdamaian yang gagal dengan Kiev.
Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan dokumen di sebuah acara di St. Petersburg, 17 Juni 2023.
Moskow dan Kiev menyepakati persyaratan umum jaminan netralitas dan keamanan Ukraina selama negosiasi damai pada Maret 2022.
Namun pihak Rusia menuding Kiev tiba-tiba membuang dokumen yang telah ditandatangani delegasinya.
Selama pertemuan dengan sekelompok pemimpin Afrika di St. Petersburg, Putin untuk pertama kalinya menunjukkan draf dokumen yang sedang dibahas oleh utusan Rusia dan Ukraina di Türkiye lebih dari setahun yang lalu.
Sejumlah negara terdaftar sebagai penjamin yakni Rusia, Amerika Serikat (AS), Inggris, China, dan Prancis.
Selain itu juga dokumen terdapat satu draf mengenai ukuran tentara tetap Ukraina selama masa damai dan perlengkapan.
Rusia mengusulkan membatasi jumlah personel militer 85 ribu orang dan anggota Garda Nasional 15 ribu, sementara Kyiv mengusulkan Angkatan Bersenjata punya hingga 250 ribu tentara.
Moskow menyarankan pula Ukraina punya 342 tank, 1.029 kendaraan lapis baja, 96 peluncur roket baja, 50 pesawat tempur, dan 52 pesawat bantuan.
Sedangkan Kyiv mendukung draf untuk 800 tank, 2.400 kendaraan lapis baja, 600 peluncur roket ganda, 74 pesawat tempur, dan 86 pesawat bantuan.
Baik Rusia dan Ukraina juga bertukar proposal mengenai pembatasan mortir, senjata anti-tank, dan sistem rudal anti-udara.
Namun sayang proposal tak menemui kesepakatan pada musim semi 2022.
Kejadian itu tak berselang lama setelah pejabat Ukraina menuding pasukan Rusia membunuh masyarakat di sejumlah kota kecil sekitar Kyiv, meski dibantah Moskow.
Putin pun berkata pihaknya sempat menarik pasukan dari Kyiv seperti dalam dokumen damai.
Namun Ukraina dinilai malah mengingkari janjinya.
Putin juga mempertanyakan komitmen Ukraina untuk terus melakukan kesepakatan.
