VP: Angga | Rep: Pramita Kusumaningrum
PONOROGO, TRIBUNJATIM.COM - Sedikitnya 3.00 santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dari berbagai cabang di Indonesia berkumpul di PMDG Pusat yang ada di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.
Mereka adalah santri kelas 5 dan 6 yang sedianya akan melaui proses kelulusan atau yudisium. Sehingga ribuan santri tersebut wajib bermukim di Pondok Gontor.
Lalu bagaimana keseruan mereka selama Ramadan? Wartawan Tribunjatim Network berkesempatan untuk melihatnya
Pondok Gontor merupakan pondok terbesar di Indonesia. Pondok tersebut berada 12 kilometer dari pusat kota. Usianya tak lagi muda, menuju 100 tahun Pondok Gontor telah melahirkan tokoh-tokoh penting di Indonesia.
Beberapa santri yang bermukim ada yang terlihat bermain bola walaupun hujan mengguyur lokasi. Mereka tetap semangat sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Sebagian lainnya, terutama kelas 6 santri yang sudah memiliki tugas dan keahliannya nampak sibuk membuat hiasan kaligrafi untuk menghias aula tempat acara kelulusan berlangsung.
Santri lain juga ada yang bertugas pada bagian dapur untuk menyiapkan santapan berbuka puasa untuk ribuan santri lain. Seluruh makanan dan minuman yang diberikan untuk takjil merupakan hasil dari masakan dari santri itu sendiri.
Waktu jelang buka, ribuan santri yang sebelumnya sibuk dengan bermain bola maupun menghias kaligrafi sudah rapi. Mereka menggunakan jas dan berbondong-bondong ke Masjid Gontor.
Tujuan pertama adalah serambi masjid yang dibawah. Mereka mengambil takjil terlebih dahulu. Sederhana, hanya sirup dan kurma sekedar membatalkan puasa. Kemudian mereka menunaikan shalat magrib 3 rakaat.
“Menjelang bukber memang begini. Berbondong-bondong dari kamar masing-masing kemudian ke masjid mengambil takjil,” ujar Salah satu santri kelas 6, Rizky Anugrah Efendi.
Untuk makanan berbuka setelah sholat para santri selanjutnya menuju dapur umum untuk mengambil makanan yang juga telah disiapkan oleh para santri yang bertugas. Selain itu, para santri juga disiapkan kantin untuk membeli santapan berbuka sesuai dengan pilihan santri.
Terlihat, ribuan santri harus antri dan sabar. Pasalnya ada ribuan yang juga menunggu makanan. Untuk menu, ala santri terdiri nasi, sayur dan telur rebus.
“Untuk makan sendiri dilakukan santri setelah jamaah sholat magrib,” ujar Rizky.
Sementara itu, Pembimbing Staf Pengasuh, Ahcmad Soeharto, menuturkan jika Pondok Gontor selalu menanamkan kemandirian santri sejak awal. Sehingga apapun dikerjakan oleh para santri Gontor.
Beruntung dari ribuan santri yang bemrukim mereka memiliki banyak talenta sehingga memiliki pembagian tugas masing-masing sesuai dengan keahliannya.
“Ada yang pintar kaligrafi, dekorasi, berbagai macam seni, olahraga, dan mereka saling mengasah satu dengan lainnya,” tutur Ahcmad.
Dia menerangkan, jika tugas guru-guru saat ini adalah membimbing dan mengawasi para santri. Sejumlah acara santri seperti halnya kelulusan seluruhnya juga disiapkan oleh para santri sendiri. Selain itu untuk mengisi Ramdhan para santri juga ada pembekalan dan training untuk peningkatan kualitas santri.
“Ada juga juga peningkatan kebahasaan santri, perbaikan peningkatan hafalan dan sebagainya. Tugas membersihkan pondok juga dilakukan oleh para santri,”pungkasnya.
#pondokgontor #ramadandigontor #gontorponorogo #tribunmadura #sampang #pamekasan #bangkalan #sumenep
Ещё видео!