.TRIBUN-VIDEO.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tampaknya marah besar atas kegaduhan yang dibuat mantan anggotanya bernama Ismail Bolong.
Pasalnya, ia menyebarkan informasi soal dugaan keterlibatan petinggi Polri dalam membekingi tambang ilegal di Kalimantan Timur.
Ismail Bolong merupakan bekas anggota Satuan Intel dan Keamanan Polres Samarinda dengan pangkat terakhir Aiptu.
Pernyataan Ismail Bolong yang disampaikan melalui video itu, sontak membuat geger masyarakat dan menjadi perbincangan berbagai pihak.
Karena itulah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit kemudian memerintahkan kepada jajarannya untuk bergerak cepat menangkap Ismail Bolong.
Sigit menjelaskan alasannya memerintahkan untuk menangkap Ismail Bolong agar tidak menjadi polemik di masyarakat.
Pasalnya, keterangan Ismail Bolong terutama dalam video yang beredar kerap berbeda-beda.
Jenderal Listyo Sigit mengatakan, yang bersangkutan pernah memberi testimoni kebenaran adanya petinggi Polri yang memberi bekingan tambang ilegalnya.
Lalu kemudian muncul lagi pernyataam bahwa ia dalam kondisi ditekan.
Sehingga untuk memperjelas pernyataan Ismail Bolong, ia pun memerintahkan anak buahnya untuk menangkap dan memeriksanya.
Sebelumnya, Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan yang mengaku sempat memeriksa kasus ini mengakui adanya dugaan keterlibatan petinggi Polri.
Hendra pun juga sudah memberikan sinyal bahwa saat ini Ismail Bolong tengah dicari kepolisian untuk diperiksa.
Adapun Ismail Bolong sebelumnya viral dan menjadi perbincangan publik setelah membuat video pengakuan sebagai pemain tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur pada awal November lalu.
Ismail mengaku menyetorkan uang kepada anggota hingga petinggi Polri seperti Kepala Badan Reserse Kriminal Umum atau Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.
Jumlah uang yang disetor Ismail kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto tak sedikit. Ismail mengklaim telah menyetor uang ke Kabareskrim mencapai Rp6 miliar.
Uapaya memberikan uang itu dilakukan Ismail Bolong agar bisnis tambang batu bara ilegal yang dijalaninya di Kalimantan Timur bisa tetap berjalan lancar.
Namun, setelah video pernyatannya itu viral, Ismail tak lama kemudian membuat video baru. Isinya adalah klarifikasi atas pernyataan dia sebelumnya.
Dalam video baru, Ismail mengaku pernyataan awal mengenai setoran uang Rp 6 miliar ke Komjen Agus Andrianto dibuat atas paksaan.
Ismail Bolong mengaku diperintah oleh mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.
Menurut Ismail, pembuatan video pertama yang menuding Komjen Agus terima uang itu dilakukan di salah satu hotel pada Februari lalu.(Tribun-video.com/Kompas.tv)
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Kapolri Jenderal Listyo Sigit Marah Perintahkan Anak Buahnya Tangkap Ismail Bolong,
[ Ссылка ]
Host: Dea Mita
VP: Ika Vidya
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #hendrakurniawan #ferdysambo #ismailbolong #kabareskrim #kapolri
Ещё видео!