TRIBUN-VIDEO.COM - Setelah viral rencana harga tiket naik Candi Borobudur Rp 750 ribu disebut belum final, ini kata Menko Marves
Melonjaknya harga tiket naik Candi Borobudur menjadi buah bibir masyarakat.
Bahkan hal tersebut sempat viral dan jadi pembahasan besar warganet di sosial media.
Namun nyatanya harga tiket naik Candi Borobudur yang meroket ini memiliki banyak alasan tertentu.
Adapun turis domestik yang ingin naik ke Candi Borobudur harus menyiapkan uang sebesar Rp750 ribu.
Sementara itu, khusus pelajar hanya Rp 5000 saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun resmi Instagramnya.
Meskipun demikian, Menko Luhut mengatakan bahwa ia juga aware dengan kekhawatiran dan masukan yang muncul dari masyarakat mengenai tarif untuk turis lokal yang dianggap terlalu tinggi.
Merespons hal itu, Menko Luhut mengatakan bahwa rencana tarif yang muncul saat ini belumlah final, karena masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden pada pekan ini.
Menko Luhut juga mengatakan berdasarkan masukan yang diterima, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menyediakan tarif khusus bagi warga Provinsi Jawa Tengah dan DIY.
Menko Luhut mengatakan bahwa nantinya semua calon turis yang ingin mengunjungi Candi Borobudur diwajibkan untuk melakukan reservasi secara online.
Hal ini dilakukan untuk mengatur aliran pengunjung.
Warga lokal pun juga akan diajak untuk lebih berkontribusi. Semua turis nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Candi Borobudur.
Selain itu, turis diwajibkan untuk menggunakan sandal khusus “upanat” supaya tidak merusak tangga dan struktur bangunan yang ada di candi.
Sandal ini akan diproduksi oleh warga dan UMKM di sekitar Candi Borobudur.
Heboh kabar tiket masuk Candi Borobudur naik menjadi Rp 750.000 per orang.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney pun membantah hal tersebut.
Pihaknya menyebut harga itu diperuntukkan untuk tiket naik Candi Borobudur, mengapa begitu mahal?
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Dony Oskaria menegaskan, tiket masuk Candi Borobudur tak naik menjadi Rp 750.000 per orang untuk wisatawan nusantara.
Adapun harga tiket yang rencananya dibanderol Rp 750.000/orang itu adalah tiket untuk naik Candi Borobudur.
Harga tiket yang mahal ini pun diiringi dengan pembatas jumlah turis yang naik, yaitu hanya 1.200 orang/hari.
Bos InJourney yang merupakan holding pariwisata BUMN itu menyebut, keputusan harga tiket dan pembatasan jumlah pengunjung tersebut dilakukan untuk konservasi wilayah candi.
"Salah satu opsinya adalah membatasi jumlah wisatawan yang dapat naik ke candi yaitu 1.200 orang per hari.
Dony menuturkan, faktor konservasi menjadi fokus utama untuk menjaga keberlangsungan Candi Borobudur.
Dia bilang, pengelola perlu mempertimbangkan carrying capacity sehingga tidak merusak kondisi Candi Borobudur.
Semuanya kata dia, atas masukan dan pertimbangan dari ahli khususnya Dirjen Kebudayaan Kemendikbud.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kenaikan tiket dilakukan untuk menjaga kelestarian kekayaan dan budaya nusantara.
Selain masuk dengan biaya tiket yang sudah ditentukan, turis-turis juga harus menggunakan guide lokal dari warga sekitar Candi Borobudur.
Tujuannya untuk menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan candi.
Lebih lanjut dia menuturkan, pelestarian ini adalah prinsip sambatan alias gotong royong yang dipakai untuk mengembangkan Candi Borobudur sebagai labolatorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Setelah Viral, Rencana Harga Tiket Naik Candi Borobudur Rp 750 Ribu Belum Final, Ini Kata Luhut, [ Ссылка ].
Editor: Dhimas Yanuar
Ещё видео!