JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik Muhammad Qodari, menanggapi wacana koalisi partai Islam menjelang Pemilu 2024.
Qodari menilai, wacana pembentukan koalisi poros partai Islam dari safari politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sulit terwujud.
Menurut Qodari, partai politik dengan konstituen dan latar belakang yang sama cenderung bersaing dalam kontestasi politik.
"Malah justru parpol yang latar belakangnya sama, konstituennya sama, misalnya sama-sama partai Islam itu mah saling berkompetisi satu sama lain. Buktinya, saat ini misalnya PAN tidak mau bergabung dengan Koalisi yang dijajaki PPP dan PKS," ucap Qodari.
Direktur Eksekutif Indo Barometer ini menyebut, yang dapat mempersatukan partai politik dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 adalah figur calon Presiden dan calon Kepala Daerah.
Namun, figur yang populer ini tidak dapat ditentukan sejak jauh hari.
"Yang menyatukan parpol figur yang populer yang sama-sama diusung jadi calon Presiden atau figur yang sama-sama mau diusung sebagai Kepala Daerah dan itu tidak bisa jauh-jauh hari, karena potensi calon itu akan diukur dekat-dekat dengan pilpresnya, dekat-dekat dengan pilkadanya," lanjut Qodari.
Qodari memprediksi, koalisi sesungguhnya baru akan terbentuk jelang pendaftaran Pilpres, sekitar pertengahan tahun 2023 mendatang.
Video Editor: Faqih Fisabilillah
Ещё видео!