Khotbah Minggu XX Trinitas
13 Oktober 2024
Habakuk 2:1-4
“Orang benar akan hidup oleh percayanya”
Jemaat Kristus….
Ilustrasi: Keteladanan Dosen.
Dulu di Jepang, ada seorang dosen beragama Kristen dari Eropa, dia dikontrak mengajar di salah satu Universitas ternama di Jepang; dengan perjanjian: Dia tidak boleh memberitakan Injil dan tidak boleh membicarakan Kekristenan sedikit pun selama menjadi dosen; dia pun menyanggupinya.
Setelah 3 tahun mengajar, kontraknya pun habis, dan dia pamit secara resmi di kampus tersebut, bersiap-siap untuk pulang ke Eropa. Pada acara perpisahan tersebut, tak terduga tiba-tiba ada 40an mahasiswa berdiri. Di hadapan seluruh mahasiswa dan dosen yang hadir dan di hadapan Rektor kampus mereka menyatakan diri menjadi Kristen. Semua kaget mendengar!
Kenapa mereka bisa menyatakan diri menjadi Kristen padahal sang dosen tadi tidak pernah memberitakan Injil dan tidak pernah menceritakan tentang Kekristenan sedikit pun??? Ternyata Keteladanan prilaku, cara bicara, dan perhatiannya, serta kasih sayangnya telah mengubah mahasiswa-mahasiswanya untuk mengikuti agama yang dianutnya. Sejak itulah, banyak menjadi Kristen dan berkembang.
Pesan moral dari kisah nyata ini adalah: Iman murni akan teruji di tengah-tengah tantangan, larangan, ancaman dan intimidasi. Justru dalam situasi demikian, kita tertantang untuk menunjukkan kesetiaan iman kita. Menjelaskan iman percaya kita tidak selalu dengan cara menceritakannya dengan kata-kata; tetapi lebih utama menerapkannya dalam hidup sehari-hari, taat dalam iman, tidak terpengaruh dengan situasi dan tidak terhenti oleh ancaman; tapi hidup benar menurut iman percaya kita, bahkan menjadi teladan, cara bicara, perhatian, dan tindakan kasih. Hal itu akan membuat orang-orang meneladani kita. Seperti seorang dosen ini, dia tidak menjelaskan iman percayanya, tapi dia menerapkan hidup sesuai dengan imannya.
Jemaat yang beriman….
Dalam Firman Tuhan ini, nabi Habakuk mengadu pada Tuhan tentang perilaku orang-orang banyak penuh dengan kejahatan, kelaliman, pertikaian, perbantahan dan penindasan. Orang fasik mengepung orang benar, mengintimidasi dan mengancam. Itu yang dilihat oleh nabi Habakuk.
Lalu dia pun mengeluh kepada Tuhan. Kenapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi? Di mana keadilan? Kenapa orang benar diancam-ancam dan dijahati? Orang-orang fasik melakukan kekerasan terhadap orang benar, bahkan mereka siap menelan orang benar. Mengapa hal itu dibiarkan? Kapan Tuhan membela orang benar???? Itulah keluhan-keluhan nabi Habakuk di hadapan Tuhan. Dia mempertanyakan keadilan Tuhan: Di manakah keadilan-Mu ya Tuhan? Nabi Habakuk menanti jawaban Tuhan atas pegaduannya tersebut (Habakuk 2:1).
Apakah benar Tuhan membiarkan ketidak-adilan tersebut? TIDAK. Tuhan tidak berdiam diri. Tuhan menjawab pengaduan tersebut, Dia berkata: “Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.” (Habakuk 2:2).
Keadilan itu akan sungguh-sungguh datang, tidak akan terlambat, dan tidak akan bertangguh. Keadilan itu nyata yaitu: Orang fasik dan orang yang melakukan kejahatan akan bersegera menuju kebinasaannya, sedangkan orang benar akan hidup oleh percayanya (Habakuk 2:4).
Inilah jawaban Tuhan atas pengaduan dan keluhan nabi Habakuk. Tuhan tidak tutup mata, Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan tidak mengulur-ulur waktu; Dia akan datang menghukum orang fasik dan menyelamatkan orang benar.
Apa pun tantangan, rintangan, ancaman, tuduhan, intimidasi, dan berbagai cobaan, kita harus tetap setia dalam iman; tetap percaya Tuhan. Dia akan segera menjawab pengaduan dan keluhan kita. Dan jawabannya adalah jaminan bahwa kita akan diselamatkan oleh-Nya.
Memang dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan yang sulit ini, terkadang kita bisa jatuh dan menjadi lemah. Kita bisa menyerah kepada keadaan, harapan menjadi hilang, dan iman pun menjadi goyah. Kalau jujur, kita tidak kuat untuk menghadapi kehidupan ini apabila hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Tetapi TUHAN selalu ada, dan Dia setia untuk menolong kita, Dia selalu mendengar pengaduan, keluhan dan jeritan hati kita, Dia menatap penderitaan dan pergumulan kita. Dia ada untuk menyelamatkan kita.
Akan tetapi Tuhan minta agar orang-orang percaya harus setia dalam iman percayanya; dan tetap melakukan kebenaran dalam hidupnya.
Bila kita tetap setia dalam iman dan taat dalam kasih, maka kita akan dimenangkan. Kita akan hidup oleh iman percaya kita. Jadilah teladan dalam imanmu, pengharapanmu, pergumulanmu, dan dalam tindakanmu. Maka orang-orang akan meneladani iman kita, seperti ilustrasi keteladanan seorang dosen di Jepang, yang memenangkan iman mahasiswa-mahasiswanya.
Oleh karena itu, marilah sepenuhnya berserah kepada rencana Tuhan dalam hidup kita. Nantikanlah jawaban Tuhan. Dia akan datang menyelamatkan hidup kita. Amin
Salam Sejahtera, Salam Sahabat, Salam Sehat.
#khotbahminggu
#habakuk2
#roberthendrasimanjuntak
#robertsimanjuntak
Khotbah Minggu 13 Oktober 2024 : Habakuk 2:1-4
Теги
khotbah minggukhotbah 13okt2024khotbah habakuk2habakuk 2:1-4khotbah hkbpkhotbah hkikhotbah hkipkhotbah gkpikhotbah gkpakhotbah gkpskhotbah gbkpkhotbah gkppdkhotbah gkikhotbah gkisumutkhotbah gpibkhotbah gkpmkhotbah gklikhotbah bnkpkhotbah onkpkhotbah gpikhotbah gkpkhotbah uemkhotbah vemkhotbah sekberkhotbah kristenkhotbah lutherankhotbah oikumeneroberthendra simanjuntakrobert simanjuntak