Watumbaka, salah satu desa yang terletak di Kabupaten Sumba Timur ini dikenal dengan kampung adatnya. Butuh waktu kira-kira 20 menit lamanya dari kota Waingapu .
Menuju ke desa Watumbaka harus melewati jalan yang masih dalam proses pegerasan. Kira-kira jaraknya 300 meter dari kampung adat tersebut dari simpang jalan besar. Ketika kita menginjakkan kaki di tanah perkampungan yang berdebu, kita akan disambut oleh rumah-rumah adat dan batu-batu kubur yang usianya sudah cukup tua.
Di halaman kampung itu terdapat kubur batu sang pahlawan, Umbu Ngabbi, yang dipercaya telah melakukan perlawanan sengit terhadap penjajahan Belanda. Kuburnya diapit dua batu berpahat kepala manusia. Di sekelilingnya terdapat beberapa kuburan batu para Marapu. Kuburan para Marapu ini lebih kecil dibandingkan kubur orang yang sudah menganut agama pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jenasah penganut aliran Marapu tidak dibaringkan dalam kubur, melainkan didudukkan. Kaum Marapu percaya, sebagaimana ia dikandung dalam rahim ibunya, begitu pula sikapnya harus pulang ke alam Marapu.
Selain rumah itu, ada beberapa rumah warga setempat dan dua rumah adat besar. Saat ini ada dua rumah adat tersebut direnovasi pada bulan Februari 2016 lalu. Rumah pertama yang terletak di bagian barat dari pintu masuk digunakan sebagai tempat penyimpanan jenasah Marapu. Sementara rumah kedua yang terletak di sebelah timur difungsikan sebagai tempat pertemuan tua-tua adat atau rapat pemerintahan desa.
Video ini di ambil pada tanggal 17 April 2016 bersama dengan seorang penjelajah asal Aceh bernama Hidayat dengan menggunakan sepeda motor bebek Honda Supra berkeliling Indonesia selama 3 tahun di mulai dari Aceh tahun 2013.
Pada kesempatan itu saya bisa mengajak Hidayat untuk melihat tempat pariwisata dan kebudayaan yang ada di pulau Sumba. dan rencana di akhir tahun 2016 dia sampai kembali ke Aceh.
Sumber Musik;
[ Ссылка ]
![](https://s2.save4k.org/pic/SvcwHpuHnA8/maxresdefault.jpg)