Jangan lewatkan informasi terkini lainnya di [ Ссылка ]
---------------
Laporan Live Streaming Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Orang tua harus tahu, penting untuk memberikan anak toilet training sejak usia 1-3 tahun. Toilet training merupakan cara untuk mengajarkan anak buang air besar teratur.
Dokter dari Klinik Rumah Sehat Anakku DR. dr. Prambudi Rukmono, Sp.A (K) menjelaskan cara mengajarkannya dengan mendudukan anak ditoilet sampai anak bisa buang air besar setiap hari, setelah anak sarapan pagi.
Kalau toilet training tidak diberikan atau selama diberikan mengalami masalah, anak menjadi mengalami gangguan buang air besar ketika berusia diatas 3 tahun, seperti buang air besar 3 atau 7 hari sekali. Gangguan itu membuat buang air besar keras.
Buang air besar keras akan membuat anak sakit perut. Kemudian sakit perut itu membuat anak menjadi trauma buang air besar. Akibat trauma itu anak menjadi ketakutan ketika akan buang air besar. Bahkan ada yang sampai lari ke pojok ruangan dan berteriak sakit perut dibandingkan pergi ke toilet.
"Kalau sudah seperti itu, langkah yang harus dilakukan orang tua dengan memberikan toilet training ulang. Sehingga lama kelamaan anak menjadi tahu kalau buang air besar harus setiap hari dan bagaimana cara untuk buang air besar yang benar," kata Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lampung itu.
Selain toilet training, cara lain untuk mengatasi buang air besar keras pada anak dengan memberikan anak makanan dengan gizi seimbang. Arti dari gizi seimbang itu dalam komposisi makanan ada karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Seratnya juga harus seimbang.
Jangan memberikan anak makan dengan gizi yang tidak seimbang. Misal memberi anak makan berupa nasi yang jumlahnya sedikit dan sayurnya semangkok penuh. Kalau diberikan makan seperti itu, dijamin buang air besar keras anak tidak akan teratasi. Bahkan yang semula buang air besarnya lancar, langsung menjadi keras.
"Ada anak-anak yang buang air besar keras karena tidak makan makanan yang gizinya seimbang. Tapi kalau bayi buang air besarnya keras biasanya karena minum susu botol. Itu sebabnya baiknya bayi minum air susu ibu," kata dokter yang juga berprofesi sebagai Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung itu.
Kalau dengan toilet training dan makan makanan dengan gizi seimbang buang air besar masih keras, tidak ada jalan lain, anak harus diberikan obat-obatan dari dokter. Buang air besar keras memang harus segera diatasi. Kalau tidak risikonya anak bisa terkena hernia kalau laki-laki dan hernia labialis kalau perempuan. Bisa juga terkena ambeien dan kanker usus. Tapi kanker usus belum terbukti secara ilmiah, hanya asumsi. (*)
Sumber: Facebook Tribun Lampung
[ Ссылка ]
Videografer: Okta Kusuma Jatha
Ещё видео!