TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menyampaikan pidatonya di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (15/7).
Diketahui, dalam pidatonya Anas Urbaningrum menyinggung soal politik dan penegakkan hukum.
Dikatakan Anas, hukum tidak boleh dijadikan alat.
Terlebih lagi menjadi alat untuk menyingkirkan orang lain.
Anas menyatakan, berkompetisi politik harus kesatria yakni satu lawan satu.
Ketum PKN itu juga meminta untuk tidak memakai tangan pihak lain dalam berkompetisi.
Menurutnya, menang dan kalah bukanlah masalah.
Ia hanya ingin menyampaikan, bahwa dalam dunia politik dibutuhkan keberanian dan bersikap kestaria.
Aila bertanding secara kesatria, menurut Anas nantinya soal menang dan kalah tidak akan menjadi kebencian hingga permusuhan.
Sebelumnya diketahui, Anas Urbaningrum resmi menjadi Ketum PKN pada Jumat (14/7) malam, menggantikan Gede Pasek Suardika (GPS).
Sedangkan Gede Pasek diketahui akan menduduki posisi baru di PKN.
Gede Pasek mengungkapkan, jabatan Ketum PKN yang saat ini dijabat oleh Anas Urbaningrum tersebut menjadi hadiah ulang tahun bagi Anas.
Gede Pasek berharap di usia yang baru Anas Urbaningrum bisa menjadi ketua umum yang sukses bersama PKN. (*)
Ещё видео!