#sedekahbumi#desacodokecamatanwajak#jonowarok
Upacara Tradisi Sedekah Bumi atau lebih dikenal dengan sebutan dekah deso dilalakukan oleh masyarakat Desa Codo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur DIPIMPIN LANGSUNG OLEH KEPALA DESA BAPAK JOKO. Upacara sedekah bumi tersebut merupakan tradisi yang dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang.
Upacara ini dilakukan sekali dalam setahun namun demikian waktu pelaksaan upacara di setiap Desa berbeda-beda. Tergantung kapan Desa tersebut mengalami panen raya dan kemudian baru melaksanankan tradisi sedekah bumi tersebut. Upacara Tradisi Sedekah Bumi tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rizki yang diterima oleh masyarakat Desa Codo.
Sebelum upacara tradisi sedekah bumi atau dekah deso dimulai maka dilakukan persiapan yang berhubungan dengan perlengkapan yang diperlukan dalam ritual dekah deso. Adapun perlengkapan yang harus disiapkan antara lain : Tumpeng (nasi kerucut), ayam panggang,ingkung, nasi ambengan, nasi golong, jenang abang putih (bubur merah dan putih), sego liwet (nasi liwet), jajanan kecil khas daerah. Semua perlengkapan tersebut mempunyai pasangan dan makna sendiri-sendiri, misalnya :
1. Ayam panggang berpasangan dengan tumpeng, mempunyai makna yaitu ditujukan kepada seluruh manusia yang hidup agar diberi keselamatan, kesehatan, panjang umur, banyak rizki, khususnya warga Desa Codo.
2. Ayam ingkung berpasangan dengan nasi ambengan, mempunyai makna ditujukan kepada semua leluhur agar diberi ampunan atas dosa-dosa yang mereka perbuat semasa hidupnya, khususnya bagi leluhur Desa Codo.
3. Nasi golong, di sini tidak berpasangan, mempunyai makna yaitu ditujukan kepada danyang (cikal bakal pendiri desa) dalam hal ini ?simbah wali bayi wali ragas rogo ito? Desa Codo.
4. Jenang abang putih mempunyai makna yaitu ditujukan kepada leluhur kedua orang tua yang sudah meninggal.
5. Sego liwet mempunyai makna yaitu ditujukan kepada danyang yang mbau rekso (penjaga keselamatan) tempat yang mau dijadikan ritual dekah.
6. Jajanan kecil dan makanan khas daerah, mempunyai makna sebagai ungkapan rasa kasih sayang kepada anak-nak kecil warga Desa Codo dalam hal ini sering disebut bocah angon. Setelah semua perlengkapan selesai dipersiapkan kemudian semua perlengkapan upacara dibawa ke Danyang atau Punden Desa Codo?Do'a akan Dipimpin oleh seorang pemuka agama atau sesepuh desa setempat.
Kemudian perlengkapan upacara diserahkan kembali kepada masyarakat yang membuatnya. Nasi tumpeng dan jajanan khas daerah yang sudah didoaka oleh sesepuh kampong atau pemuka agama setempat kemudian dimakan secara beramai-ramai oleh masyarakat yang merayakan acara sedekah bumi tersebut. Namun ada juga sebagian masyarakat yang membawanya pulang untuk dimakan beserta sanak keluarganya di rumah masing-masing.
Dan pada akhir acara biasanya para petani menyisakan nasi, kepala ayam dan ceker ayam, ketiganya dibungkus kemudian diletakkan di sudut-sudut petak sawahnya.
@jonowarok
Ещё видео!