Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf secara resmi atas keterlibatan negaranya dalam perdagangan budak di masa lalu.
Mark Rutte telah mengajukan permintaan maaf resmi atas nama Negara Belanda atas peran sejarah Belanda dalam perdagangan budak. Menurut Rutte, perbudakan harus diakui dalam "istilah yang paling jelas" sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dalam pidatonya di Arsip Nasional di Den Haag pada Senin 19 Desember 2022, Perdana Menteri Belanda itu mengakui bahwa masa lalu “tidak bisa dihapus hanya dihadapkan ke atas”. Namun selama berabad-abad, Belanda telah “memungkinkan, mendorong dan mengambil keuntungan dari perbudakan”
Announcer : Eva Wondo
Live by Phone : Anhar Gonggong – Sejarawan
Program Morning Traffic 21 Desember 2022
Ещё видео!