Serma KKO-sekarang Marinir (Purn) Djoni Liem sempat divonis hukuman mati. Saat itu dia jadi bagian dari pasukan 'elit' yang ditugaskan ke Singapura dan Malaysia melakukan sabotase.
Namun akhirnya Djoni Liem selamat karena situasi politik, hingga kembali ke Surabaya. Di usianya yang sudah senja, Djoni tetap menjaga 'senjatanya' semburan maut jarum beracun.
"Saya usia 83 tahun. Saya masih latihan terus. Kalau nggak latihan, repot dong. Dan selalu menjaga kondisi saya, untuk bisa menerapkan ini (semburan maut)," kata Djoni Liem saat bincang-bincang dengan detikcom di rumahnya Jalan Kembang Kuning Surabaya,
Setiap hari saya bangun pukul setengah empat pagi. Lari, jalan, lari, jalan. Kadang berenang juga. Tujuannya untuk menjaga kondisi badan," tuturnya.
Kakek 5 anak dan 6 cucu ini tetap menjaga kondisi tubuhnya dan terus berlatih melakukan semburan jarum maut. Kadang, melatih menyemburkan jarum beracun ke ayam. Sekitar setengah jam, ayam tersebut pun mati.
"Jangan sampai punah. Saya juga harus menjaga kondisi badan saya dan harus tetap jadi pegangan saya," ujarnya.
"Setiap hari saya latihan pernafasan. Kalau nggak latihan, repot dong. Jadi tetap latihan terus," jelasnya.
Ещё видео!