Li Ching-Yuen, Manusia Tertua di Bumi, Benarkah Hidupnya Selama 256 Tahun
Li Ching-Yuen lahir pada tahun 1677 atau 1736 di Qijiang Xian, Sichuan, Kekaisaran Qing.
Dia adalah seorang ahli Qigong yang menjelaskan keterampilan meditasi dan pernapasannya bersama dengan pengetahuan tentang tanaman obat.
Li Ching-Yuen menghabiskan sebagian besar hidupnya di pegunungan mempelajari dan menjual jamu Cina.
Makanannya terutama terdiri dari ramuan ini bersama dengan anggur beras.
Pada 1749, Li bergabung dengan tentara Panglima provinsi Yeuh Jong Chyi, sebagai guru seni bela diri dan sebagai penasihat taktis.
Li Ching-Yuen (juga diucapkan sebagai Li Ching-Yun), menjadi populer pada tahun 1920-an ketika ia disebutkan di Surat Kabar A.S. tentang kelahirannya pada tahun 1677 atau 1736.
Li Ching-Yuen sendiri mengklaim bahwa ia lahir pada tahun 1736.
Namun, Wu Chung-Chieh, seorang profesor Universitas Chengdu, menyebutkan bahwa Li lahir pada tahun 1677.
Seperti yang diterbitkan di New York Times, Wu memiliki akses ke dokumen Pemerintah Kekaisaran Tiongkok dari tahun 1827 di mana Li diberi selamat atas ulang tahunnya yang ke-150 pada tahun 1827 dan kemudian pada hari ulang tahunnya yang ke-200 pada tahun 1877.
Artikel lain dari New York Times juga menyebutkan tentang pria tua dari lingkungan Li.
Artikel tersebut menyatakan bahwa orang-orang tua ini telah mendengar tentang Li dari kakek mereka ketika mereka masih anak-anak dan Li adalah seorang pemuda.
Para peneliti mengklaim cerita ini salah tetapi masih banyak yang percaya bahwa manusia dapat hidup lebih lama dengan diet ketat, meditasi, dan latihan spiritual.
Beberapa orang percaya bahwa Li Ching-Yuen dapat hidup selama bertahun-tahun karena latihan yang dia lakukan dengan benar, teratur, dan tulus selama 120 tahun.
Artikel lain di Evening Independent menyebutkan bahwa Li telah menemukan sejenis ramuan ajaib di pegunungan Yunnan yang tidak membuatnya menua.
Intisari-Online.com
#manusiatertua #manusiatertuadibumi #lichingyuen
Ещё видео!