#G30SPKI #PierreTendean #AbdulHarisNasution
Memiliki nama lengkap Ade Irma Suryani Nasution, putri bungsu dari pasangan Jenderal Abdul Haris Nasution dan Johanna Sunarti.
Abdul Haris Nasution masuk dalam daftar tujuh jenderal yang diburu dalam peristiwa 30 september 1965. Para jenderal ini diduga merupakan bagian dari komplotan yang didesas-desuskan Partai Komunis Indonesia atau PKI sebagai Dewan Jenderal. Pasukan Cakrabirawa yang dipercayakan melaksanakan penangkapan Pak Nas berhasil melumpuhkan pengawal yang bertugas menjaga kediaman perwira tinggi yang kelak menjadi jenderal besar itu.
Dalam insiden tersebut selain menembak Ade Irma Suryani, Pasukan Cakrabirawa pergi dengan membawa Kapten Pierre Tendean yang merupakan ajudan Abdul Haris Nasution. Sebanyak tiga peluru yang ditembakkan gerombolan pasukan Cakrabirawa bersarang di punggung Ade Irma dalam peristiwa dini hari 1 Oktober 1965. Bocah lima tahun itu berpulang enam hari kemudian.
Ade dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Blok P, Kebayoran Baru. Pada tahun 1998 makam ini direlokasi untuk pembangunan Kantor Walikota Jakarta Selatan. Makam Ade Irma adalah satu-satunya makam yang sengaja dibiarkan di tempatnya, kemudian menjadi bagian dari kompleks Kantor Walikota Jakarta Selatan.
Bersama dengan cucu Jenderal A.H. Nasution bu @marinaedyarti, Keep History Alive akan bernapak tilas menyusuri lokasi bersejarah dan mengenang kembali peristiwa penting dalam perjalanan Bangsa Indonesia.
www.keephistoryalive.id
Ещё видео!