Sumutcyber.com, Medan - Pengungkapan kasus-kasus narkoba jaringan internasional di Polda Sumut mendapat atensi positif dari semua lapisan masyarakat. Keberhasilan ini tidak terlepas dari sepak terjang Kanit 2 subdit 2 Direktorat Narkoba Polda Sumut Kompol Hady Siagian SIK.
Aksi Kompol Hady sempat menjadi perbincangan warganet karena videonya viral di media sosial saat mengungkap kasus narkoba.
Pria keturunan darah Batak yang akrab disapa Komandan Rendak oleh anggota personil Direktorat Narkoba Polda Sumut itu merupakan lulusan Akpol 2005 yang berdinas di bidang Reserse.
Mantan Kasat Reskrim Labuhanbatu tersebut sudah menjabat lebih kurang 3 tahun
lebih menjadi Kanit 2 Subdit 2 Direktorat Polda Sumut dengan sejumlah prestasi yang membanggakan.
Selama menjabat, Kompol Hady Siagian, SIK sering berhasil mengungkap jaringan narkoba Internasional yang coba-coba masuk ke wilayah hukum Polda Sumut. Terakhir kali Komandan Rendak tersebut tidak tanggung-tanggung menangkap 23 Kg Sabu asal Malaysia dan pengembangan sampai ke Jakarta sehingga berhasil kembali mengungkap total 100 Kg sabu dan 25.000 pil ekstasi.
Keberhasilan Komandak Rendak mengungkap kasus narkoba bukanlah semata-mata karena dirinya sendiri. "Ini keberhasilan Unit 2 Subdit 2 dan seluruh Direktorat Narkoba Polda Sumut," imbuh Kompol Hady Siagian kepada wartawan via telepon, Selasa (10/11/2020).
Dikatakannya, pihaknta tidak main-main dalam penanganan Narkoba. Bukan hanya kurir yang ditangkap, bos-bos besar Narkoba juga ditangkap dan denjarakan.
"Saya selalu berpesan di dalam memberikan arahan kepada rekan-rekan saya sebelum melaksanakan tugas, jangan takut, kalau melawan langsung beri tindakkan tegas terukur karena itu adalah perintah Pimpinan Polri. Lebih baik kita memberikan efek takut kepada seluruh kurir ataupun mafia narkoba di Sumut dari pada kita yang ditakut-takutin mereka," pungkasnya.
Keberhasilan mengungkap narkoba, lanjutnya, tidak terlepas dari pimpinannya. "Kebetulan selama
Saya menjadi Kanit 2 Subdit 2 Narkoba Polda, selalu dipimpin oleh pemimpin yang seperti 'Macan'. Ada pribahasa ketika 10 domba dipimpin oleh 1 Macan maka 10 domba tersebut akan menjadi macan juga. Kebetulan seluruh Pimpinan Polri di Polda Sumut Macan semua maka Kami pun juga menjadi macan. Begitulah kira-kira," imbuhnya.
Dari wawancara awak media dengan Komandan Rendak tersebut, Kompol Hady Siagian tidak mau dipanggil Komandan tetapi lebih suka dipanggil Lae Siagian, berpesan kepada seluruh masyarakat jauhi Narkoba dan jangan takut untuk melaporkan kepada Kepolisian jika mengetahui ada peredaran Narkoba di sekitar lingkungannya. (SC03)
Ещё видео!