TRIBUN-VIDEO.COM - Pada Selasa (31/5/2022), seorang siswi di sebuah sekolah negeri di Samarinda, Kalimantan Timur diduga diusir oleh gurunya dari ruang kelas saat ujian sedang berlangsung.
Insiden itu terjadi diduga karena sang siswi tak memiliki ponsel dan seragam.
Kejadian tersebut langsung mengundang simpati banyak pihak, termasuk Wali Kota Samarinda hingga membuat siswi tersebut banjir bantuan.
Insiden pengusiran itu terjadi saat para siswa SDN 002 Samarinda sedang melangsungkan ujian kenaikan kelas tatap muka di sekolah.
Kemudian siswi tersebut yang bernama Musdalifah datang dan masuk ke ruang kelas III.
Hari itu merupakan hari pertama Musdalifah ke sekolah setelah dibuka pelajaran tatap muka.
Sebelumnya, saat pembelajaran masih dilakukan secara daring, Musdalifah jarang mengikuti pelajaran karena tak memiliki ponsel.
Ia menggunakan ponsel bekas namun sering rusak, sehingga tak efektif saat belajar.
Saat baru datang, Musdalifah langsung diteriaki oleh teman-temannya.
Sang guru yang emosional melihat hal itu langsung meminta sang anak untuk pulang dan memanggil orangtuanya.
Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, saat keluar kelas dan tak mengikuti ujian, Musdalifah dibully oleh teman-teman sekelasnya dengan teriakan.
Kemudian Musdalfah berjalan ke pinggir jalan depan sekolah dan menangis sambil memeluk tas.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/6/2022), Musdalifah dan sang adik bernama Merlin (9) merupakan anak piatu.
Mereka ditinggal sang ibu sejak tiga tahun lalu, sementara sang ayah dipenjara karena terjerat kasus pidana.
Selama ini ia tinggal bersama tantenya Siti Manuwatah (37) di rumah kayu sederhana.
Siti memiliki empat anak, ditambah Musdalifah dan sang adik, sehingga Siti merawat enam anak di rumah tersebut.
Saat belajar online, Musdalifah awalnya menggunakan sebuah ponsel bekas. Karena sering error, dia selalu ketinggalan pelajaran.
"Dia punya HP. Tapi sering error. Mati hidup mati hidup saat belajar online sampai rusak, enggak bisa pakai lagi," kata Siti.
Lebih kurang setahun berjalan, saat pembelajaran tatap muka dibuka, giliran seragam sekolah Musdalifah yang kekecilan.
Musdalifah terpaksa tak ke sekolah karena tak punya seragam.
Siti sudah berusaha mencari seragam bekas tetangga, tetapi tak ada.
Akhirnya informasi itu tersebar hingga murid itu mendapat bantuan seragam dari para relawan sosial di Samarinda.
Senin (30/5/2022), hari pertama ujian kenaikan kelas dimulai, namun tim relawan baru membawa Musdalifah membeli seragam.
Setelah dibeli, keesokan harinya, ia masuk sekolah diantar oleh seorang relawan.
Namun, setelah masuk ruang kelas, dia diminta pulang oleh guru.
Saat diusir pulang, seorang relawan bernama Mamat datang ke SDN itu dan memediasi agar Musdalifah tetap ikut ujian.
Dengan kondisi menangis, Musdalifah digiring masuk lagi ke dalam kelas menemui wali kelasnya.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengataka, kasus ini hanyalah salah paham.
Andi Harun mengatakan, niat guru itu mendisiplinkan murid karena lama tak muncul.
"Karena memang pihak sekolah juga pernah mencari tahu anak itu, tapi informasinya terputus," sambung dia.
Sejak saat itum pihak sekolah tak mengetahui keberadaannya.
Andi juga membantah sang murid diusir, karena guru hanya memintanya pulang dan kembali membawa orangtua atau wali.
"Tapi diterjemahkan diusir. Tapi, ngapain juga guru itu minta dia pulang, harusnya biarkan saja dia ikut ujian," kata Asli.
Andi Harun juga berkunjung ke rumah Musdalifah dan memberikan beasiswa serta menjamin pendidikan mereka hingga SMA.
"Pak Wali menjamin anak itu sampai SMA," kata Asli.
Tak hanya itu, Andi Harun juga akan merehab rumah Siti karena dianggap tak layak huni.
Tak hanya Wali Kota, Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli juga membantu peralatan sekolah dan ponsel baru untuk Musdalifah saat berkunjung, Selasa (7/6/2022).
Sejumlah uang tunai dari donatur juga disumbangkan untuk Musdalifah dan keluarga Siti.
(Tribun-Vidoeo.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswi SD Piatu di Samarinda "Diusir" Guru dari Kelas karena Tak Punya Ponsel dan Seragam", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton
Editor : Khairina
Host: Ratu Sejati
VP: Lutfi Tursilowati N.A
Ещё видео!