PENDAKIAN GUNUNG ARGOPURO
Gunung Argapura adalah sebuah gunung berapi kompleks yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Argapura mempunyai ketinggian setinggi 3.088 meter. Gunung Argapura merupakan bekas gunung berapi yang kini sudah tidak aktif lagi. Wikipedia
Ketinggian: 3.088 m
Ketinggian relatif: 2.745 m
Menurut cerita, Gunung Argopuro terkenal sangat angker, gunung ini menyimpan misteri legenda Dewi Rengganis yang hilang bersama enam dayangnya. Konon, Sang Dewi bakal marah besar kalau merasa terusik ketenangannya. Pendaki yang suka usil dan mengusik, kalau tidak kesurupan bisa jadi akan kesasar tidak karuan
Estimasi pendakian Gunung Argopuro membutuh waktu kurang lebih 3-5 hari. Pendakian Gunung Argopuro memiliki jalur yang menantang dengan keindahan alam yang tidak diragukan lagi. Melewati kebun warga, hutan edelwis, hutan hujan, hutan lumut menyimpan pesona alam yang memukau.
Gunung Argopuro adalah salah satu gunung dari Kompleks pegunungan Iyang. Terdapat banyak puncak, beberapa puncaknya mempunyai struktur geologi tua dan sebagian yang lainnya lebih Semeru (2.847m), Gn. Jambangan (2.773mmuda. Beberapa puncak gunung dalam kompleks ini diantaranya adalah Gn. ), Gn. Cemoro Kandang, Gn. Krincing, Gn. Kukusan, Gn. Malang, Gn. Saing, Gn. Karang Sela, dan Gn. Argopuro. Puncak Argopuro berada pada ketinggian 3.088 m dari permukaan laut. Gunung yang sudah tidak aktif lagi kawahnya ini terletak di Kab. Probolinggo Jawa Timur
Untuk menuju Bremi dapat ditempuh dari kota Surabaya naik bus jurusan Probolinggo.
Dari kota probolinggo naik bus Akas kecil jurusan ke Bremi. Bus ini berangkat dari pool Akas yang berada di terminal lama, samping hotel Bromo Indah. Bus ini berangkat dua kali, pagi jam 06.00 dan siang jam 12.00, sedangkan kembali dari Bremi menuju kota Probolinggo jam 08.00 dan jam 15.00. Sebelum melakukan pendakian wajib melakukan pendaftaran online dan melaporkan diri di Base Camp Pendakian Bremi untuk dicatat identitasnya.
Perjalanan dimulai dari Kantor Polisi turun menuju pertigaan menuju arah perkebunan Ayer Dingin. Dengan melewati kebun penduduk yang kebanyakan ditanami jagung dan padi, selanjutnya akan memasuki kawasan perkebunan yang ditanami kopi dan sengon. Jalur semakin menanjak dan mulai memasuki kawasan hutan damar. Setelah berjalan sekitar 2 jam kita akan memasuki batas Hutan Suaka.
Dari batas suaka alam, hutan semakin lebat dan jalur semakin terjal. Pendaki perlu waspada di kawasan ini banyak dihuni babi hutan (tetapi selama pendakian kemarin saya tidak menemui babi hutan). Bila kita sudah sampai di puncak bukit maka kita akan menemukan persimpangan jalur. Ambil lurus bila ingin terus menuju puncak, namun bila ingin ke Danau Taman Hidup harus berbelok ke kanan.
Danau Taman Hidup adalah lokasi berkemah yang cukup luas. Di sekitar tempat ini kadang muncul babi hutan, kancil dan kijang, terdapat sebuah danau yang luas dan banyak ikannya sehingga dapat dipancing. Pendaki juga dapat mengambil air bersih dari danau ini. Tepian danau ini sangat berbahaya berupa rawa berlumpur, sehingga untuk mengambil air pendaki harus melewati jembatan dermaga kayu. Dari dermaga ini pendaki seringkali mandi berenang ke dalam danau. Namun perlu diperhatikan bila air sangat dingin berbahaya sekali untuk berenang.
Ketika udara cerah bila pendaki berteriak maka sekonyong-konyong kabut akan muncul di atas danau, namun setelah diam kabut akan hilang lagi. Pendaki juga dapat mengelilingi danau untuk memancing ikan. Pada pagi hari kabut tebal menyelimuti danau sehingga berbahaya bila ingin mengambil air, karena dapat terjebak di rawa tepian danau. Untuk itu persiapkan air jauh sebelumnya ketika cuaca cerah.
Meninggalkan Danau Taman Hidup pendaki harus berjalan ke arah semula menuju persimpangan dan belok ke kanan ke arah puncak. Jalur agak landai namun suasana hutan semakin lebat. Setelah berjalan sekitar 30 menit kita akan berjumpa dengan sungai kecil yang kering. Jalur selanjutnya semakin menanjak, di pagi hari di sepanjang jalur dapat kita temukan jejak babi hutan, bahkan jejak kaki macan yang masih baru.
Selanjutnya kita akan memasuki kawasan hutan yang semakin gelap dan lembab, begitu dekatnya jarak antara pohon sehingga sulit bagi sinar matahari untuk menembusnya. Kawasan ini di sebut Hutan Lumut karena semua pohon di areal ini ditutupi oleh lumut. Kesan angker dan menyeramkan sangat terasa ketika melewati daerah ini. Jejak kancil, menjangan, babi hutan dan macan dapat ditemukan di sepanjang jalur ini.
Sekitar 1 jam melintasi hutan lumut kita memasuki hutan yang jarak pohonnya tidak terlalu rapat, sehingga kelihatan agak terang. Tumbuhan herbal dan rumputpun tumbuh subur. Jalur ini menyusuri lereng bukit dengan sisi kiri berupa jurang. Rumput yang tumbuh kadang begitu tingginya, sehingga menutupi jalur. Sesekali terdengar kicauan aneka jenis burung
Ещё видео!