Industri kreatif makin jadi pilihan bekerja generasi muda.
Passion dan keluwesan bekerja bisa jadi motivasi generasi muda kini memilih sektor ekonomi kreatif sebagai pekerjaan pertama kali. Pada 2015 BPS dan Bekraf mencatat ada 542 ribu pekerja pertama kali (The New Comer) yang memilih ekonomi kreatif, setara 21,59% total The New Comer.
Sementara dari total penduduk bekerja pada 2015 sebesar 114,8 juta, ada 15,9 juta pekerja yang bekerja di sektor ekonomi kreatif. Sedangkan secara gender, sektor ekonomi kreatif didominasi oleh perempuan dengan 53,68%.
Sementara dari segi umur, pekerja usia muda di sektor ini cukup besar dengan persentase 17,8% dibanding persentase serupa pada tenaga kerja nasional yang hanya mencapai 13,8%.
Yang menarik adalah latar belakang pendidikan para pekerja Ekonomi kreatif pada 2015 yang didominasi oleh lulusan SMA Sederajat sebesar 57,20%, sementara para lulusan diploma ke atas hanya mecapai 6,70%.
Hal tersebut sepertinya wajar, mengingat karakter industri kreatif yang lebih mementingkan kompetensi diri, dan soft skill, alih-alih gelar formal. Mirip-mirip kisah Steve Job, Bill Gates, hingga Mark Zuckerberg yang rela meninggalkan bangku pendidikannya untuk menggapai ambisinya menjadi pionir teknologi dunia.
Jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif di Indonesia bisa dibilang cukup besar jika dibandingkan negara-negara lain. Sebagai pembanding di Indonesia ada 14% tenaga kerja ekonomi kreatif, sementara di Asia Pasifik ada 43%, Eropa 26%, Amerika Utara 16%, Amerika Latin 7%, Afrika dan Timur Tengah sebesar 8%.
Dengan jumlah dan proyeksi industri kreatif yang masih akan tetap diharapkan menjadi industri pionir dalam beberapa waktu ke depan. Diharapkan ke depannya Indonesia bisa ambil peran sebagai pionir dalam sektor indsutri kreatif dunia
Ещё видео!