Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUN-VIDEO.COM, JAGAKARSA - Kedua tangan Upi (22) dengan tangkas mengelupas daging ikan sapu-sapu di bantaran Kali Cijantung dekat Sungai Ciliwung.
Kaki kanannya terlihat menginjak kepala ikan sapu-sapu saat mengelupas daging dengan sarung tangan.
Begitu daging diambil, warga Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu, melemparkan kembali ikan sapu-sapu ke kali.
Ikan-ikan itu sengaja dibuang kembali ke kali untuk mencegah bau amis.
Sebab, bila sisa-sisa ikan dibuang di sekitaran bantaran kali malah akan menyebabkan bau amis yang menusuk hidung.
Sementara saudaranya, Aap (28), yang duduk di sampingnya, bertugas memotong badan ikan sapu-sapu dengan pisau kecil agar memudahkan Upi mengelupas daging.
Upi memasukkan daging ikan sapu-sapu ke dalam keranjang anyaman bambu.
Hasil tangkapan saat itu cukup banyak. Mereka telah turun ke kali itu menebar jala dengan senter di kepala sejak pukul 04.00 WIB pada Selasa (3/112020).
Sekira pukul 08.00 WIB, mereka sudah naik ke bantaran kali untuk memisahkan daging dari ikan.
Terlihat telur-telur ikan sapu-sapu berwarna kuning dipisahkan dari daging di atas daun pisang. Telur ikan itu nantinya bakal digunakan sebagai umpan untuk memancing.
"Biasanya jam 12 siang kita udah pulang, kita bisa bawa sekitar 20 kg. Per kilonya dijual Rp 15 ribu," ujar Aap kepada TribunJakarta.com pada Selasa (3/11/2020).
Menangkap ikan sapu-sapu tak sulit. Aap menjelaskan hanya menebar jala tanpa umpan seketika ikan banyak yang terjaring.
Usai keranjang bambu terisi penuh, Aap turun ke kali membawa plastik hitam.
Plastik hitam itu diisi air kali. Lalu, ia melubangi plastik di bagian tengah sehingga air keluar layaknya gembor.
Ia membilas daging-daging ikan sapu sapu berwarna merah itu dengan air kali.
Setelah dibilas, daging-daging dimasukkan ke dalam plastik putih. Upi turut menuangkan es batu ke dalamnya agar menjaga daging tetap segar.
Plastik daging ikan itu diikat dengan tali rafia.
Ещё видео!