TRIBUN-VIDEO.COM - Perebutan status kepemilikan Gunung Ijen sejak tahun 2006 karena potensi wisata dan tambang belerang yang dimiliki gunung berapi ijen tersebut.
Kawah Ijen adalah kawah terbesar di dunia, warna dari kawah biru kehijauan yang sangat cantik juga menjadi daya tarik tersendiri.
Kawah Ijen yang memiliki kedalaman 200 m dan sangat luas ini,sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan manca negara.
Dalam Tulisan di majalah Familia pada Desember 2003 pernah ditulis tentang sekelumit sejarah Gunung Ijen, seperti yang tertulis di bawah ini.
Nama Ijen mulai dikenal dunia sejak kedatangan dua turis asal Perancis, Nicolas Hulot dan istrinya Katia Kraft pada tahun 1971.
Mereka menuliskan kisah pesona Kawah Ijen beserta kerasnya kehidupan para penambang bongkahan belerang di majalah Geo,Perancis.
Dua hal inilah yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan dan fotografer dunia.
Nama Gunung Ijen juga disebut-sebut tatkala seorang pangeran dari Kerajaan Wilis bergerilya melawan VOC dari balik lereng pegunungan Ijen pada masa penjajahan.
Meski akhirnya kalah, kisah ini membuktikan Ijen sebagai tempat persembunyian yang ideal bagi para pejuang Blambangan.
Tanahnya yang bergunung-gunung dan dipenuhi hutan lebat, sungguh menakutkan bagi orang luar. Kesan angker begitu melekat di wilayah tak bertuan ini.
Alam Ijen mulai tersentuh tatkala Kompeni Belanda menyewakan tanah yang amat luas di daerah Besuki, Panarukan, Probolinggo dan sekitarnya kepada saudagar dan kapten penduduk Cina di Surabaya yang kaya raya, Han Chan Pit dan saudaranya, Han Ki Ko.
Untuk menarik minat pekerja, mereka membagi-bagikan beras gratis saat musibah kelaparan menyerang.
Dalam waktu singkat, datanglah 40 ribu pekerja asal Madura.
Mereka membuka lahan, bertanam padi dan sayuran, menggunakan sistem irigasi yang teratur. Namun meletusnya pemberontakan para petani yang dipimpin Kiai Mas pada tahun 1813 membuat tanah sewaan ini dibeli kembali.
Pelaksanaan politik culturstelse oleh Belanda di akhir abad ke-19 memaksa pembukaan kembali lahan-lahan terpencil ini, termasuk Pegunungan Ijen untuk dijadikan perkebunan kopi dan karet.
Lagi-lagi didatangkan ribuan pekerja asal Madura.
Maka terciptalah ‘Madura kecil’ yang menjadi pusat pemukiman orang Madura beserta adat, budaya, dan bahasanya. Madura kecil kini masih bisa kita jumpai di sebagian Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi.
Api Biru Kawah Ijen
Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 Hektar.
Danau kawah Ijen dikenal merupakan danau air asam kuat terbesar di dunia.
Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Fenomena eternal blue fire atau api biru abadi berada di dalam kawah Ijen, dan pemandangan alami ini hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Islandia dan Ijen.
Blue fire atau api biru hanya dapat dilihat oleh mata manusia saat tidak ada cahaya, karenanya waktu ideal untuk melihatnya adalah jam 2 hingga jam 4 dinihari, karena pendakian Gunung Ijen baru mulai dibuka jam 2 dinihari.
Dari Kawah Ijen, kita dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di kompleks Pegunungan Ijen, di antaranya adalah puncak Gunung Marapi yang berada di timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Rante.
Salah satu yang paling menarik dari Gunung Ijen adalah kawah Ijen, yang terletak di puncak gunung ini
Rahasia warna biru gas belerang api biru itu ada pada pembakaran senyawa kimia di Kawah Ijen.
Kawah Ijen memiliki kandungan belerang yang sangat tinggi.
Ketika ada senyawa seperti belerang bercampur dengan oksien dan suhu yang tinggi, maka ada reaksi pembakaran yang terjadi.
Panas terlepas dan senyawa kimia yang baru tercipta, misalnya seperti sulfur dioksida.
Bagian yang terlihat dari pemakaran tersebut adalah nyala api yang disebabkan oleh atom-atom mengeluarkan energi.
Energi yang berasal dari reaksi pembakaran meningkatkan elektron di atom menjadi semakin aktif.
Ketika elektron kembali ke fase semula, elektron ini melepaskan energi ekstra sebagai partikel cahaya.
Karena ada senyawa belerang yang terbakar, maka warna yang dihasilkan adalah warna biru yang berkilauan.
Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan
Gunung berapi biasanya mengeluarkan banyak senyawa kimia dari dalam Bumi ke permukaan.
Di Kawah Ijen, ada senyawa selain belerang yang memengaruhi warna kawahnya, misalnya seperti klorin dan berbagai legam lainnya.
(Tribunnewswiki.com/Haris)
Ещё видео!