VP: Angga | Rep: Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Desa Dayukidul, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro jadi salah satu desa terdampak ekstremnya musim kemarau 2023 ini. Desa berjarak sekitar 38 kilometer dari jantung Kota Bojonegoro itu mengalami krisis air bersih.
Saking krisisnya, sebagian warga Desa Dayukidul sampai ada yang perlu jalan kaki ratusan meter dan naik-turun lereng sungai, demi bisa mandi dari Cublik atau kubangan air di sungai desa setempat.
Sarmini, salah satu warga Desa Dayukidul yang mengandalkan Cublik mengatakan, sudah memanfaatkan kubangan air tersebut untuk mandi selama dua pekan terakhir ini. Perempuan 62 tahun ini harus berjalan sekurang-kurangnya 200 meter dari rumah menuju Cublik.
"Sumur di rumah sudah tak bisa diandalkan. Air bersih keluar dari sumur sedikit dan tak lancar. Hanya cukup untuk mamasak dan minum saja," ujarnya saat ditemui awak media di salah satu Cublik sungai Desa Dayukidul, Jumat (6/10/2023).
Sarmini meneruskan, Pemkab Bojonegoro sudah mengetahui dan menanggapi kondisi krisi air bersih di desanya ini. Beberapa kali Pemkab Bojonegoro memberi bantuan air bersih untuk desanya.
"Tiap mendapat bantuan, air bersih tersebut saya simpan untuk minum atau masak saja. Kalau untuk mandi, eman-eman. Untuk mandi tetap ke Cublik ini," tuturnya.
Warga Desa Dayukidul lainnya yakni Fatihatun, punya cara berbeda untuk mendapat air bersih dari sungai desa setempat. Beberapa waktu lalu dia membuat sumur di dekat sungai dan menyedot air dari sumur tersebut menggunakan pompa.
"Semenjak buat sumur di dekat sungai itu, kebutuhan air saya cukup. Untuk mandi aman. Untuk minum, beli air galon," pungkasnya.
#tribunmadura #sampang #pamekasan #bangkalan #sumenep
Ещё видео!